Prinsip kerja larutan penyangga
Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran
pada larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan
pH sangatlah kecil) sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap
pada kisarannya. Namun, jika asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan
penyangga maka perubahan pH larutan akan sangat mencolok.
Prinsip kerja dari larutan penyangga yang dapat
mempertahankan harga pH pada kisarannya adalah sebagai berikut.
a. Larutan Penyangga Asam HA/A-
HA
(aq) --> A - (aq) + H + (aq)
·
Jika ditambah sedikit asam kuat (H+)
Ion H+ dari asam kuat
akan menaikkan konsentrasi H+ dalam larutan, sehingga reaksi
kesetimbangan larutan terganggu; reaksi akan bergeser ke kiri. Namun, basa
konjugasi (A- ) akan menetralisir H+ dan membentuk HA
A- (aq) + H+
(aq) → HA (aq)
sehingga pada kesetimbangan yang
baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H+ yang berarti, besarnya
pH dapat dipertahankan pada kisarannya.
·
Jika ditambah sedikit basa kuat (OH- )
Ion OH- dari basa kuat
akan bereaksi dengan H+ dalam larutan, sehingga konsentrasi H+
menurun dan kesetimbangan larutan terganggu. Oleh karena itu, HA dalam larutan
akan terionisasi membentuk H+ dan A- ; reaksi
kesetimbangan bergeser ke kanan
OH - (aq) + H
+ (aq) → H 2 O (l)
HA (aq) → A - (aq)
+ H + (aq)
sehingga, pada kesetimbangan yang
baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H + yang nyata; pH larutan
dapat dipertahankan pada kisarannya. Asam lemah dapat menetralisir penambahan
sedikit basa OH - .
HA (aq) + OH -
(aq) → A - (aq) + H 2 O (l)
·
Jika larutan penyangga diencerkan
Pengenceran larutan merupakan
penambahan air (H 2 O) pada larutan. Air (H 2 O) akan
mengalami reaksi kesetimbangan menjadi H + dan OH -,
namun H 2 O yang terurai sangat sedikit. Jadi, konsentrasi H +
dan OH - sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
b. Larutan Penyangga Basa B/BH +
B (aq) + H 2 O
(l) --> BH + (aq) + OH - (aq)
·
Penambahan sedikit asam kuat (H + )
H + dari asam kuat dapat
bereaksi dengan OH - pada larutan, sehingga konsentrasi OH -
menurun dan reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa lemah (B) dalam
larutan akan bereaksi dengan H 2 O membentuk asam konjugasinya dan
ion OH - .
H + (aq) + OH
- (aq) → H 2 O (l)
B (aq) + H 2 O
(l) → BH + (aq) + OH - (aq)
Pada kesetimbangan yang baru tidak
terdapat perubahan pH yang nyata, besarnya pH dapat dipertahankan. Basa lemah
dapat menetralkan penambahan sedikit asam (H + ).
B (aq) + H + (aq)
→ BH + (aq)
·
Penambahan sedikit basa kuat (OH - )
Adanya basa kuat (OH - )
dapat meningkatkan konsentrasi OH - dalam larutan, sehingga reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Namun adanya asam konjugasi (BH +
) dapat menetralkan kehadiran OH - dan membentuk B dan H 2
O. Sehingga pada kesetimbangan tidak terdapat perubahan konsentrasi OH -
yang nyata, dan pH larutan dapat dipertahankan.
BH + (aq) + OH
- (aq) → B (aq) + H 2 O (l)
·
Penambahan air (pengenceran)
Penambahan H2O dalam
larutan akan langsung terionisasi menjadi H + dan OH -,
namun konsentrasi H + dan OH - sangat kecil, sehingga
dapat diabaikan.
Larutan Buffer dalam Darah
Buffer adalah
zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam/basa atau ketika diencerkan.
Buffer terdiri dari asam lemah dan garamnya/basa konjugasinya atau basa lemah
dan garamnya/asam konjugasinya. Salah satu contoh larutan buffer adalah darah.
Buffer dalam darah terdiri dari H2CO3 ( asam lemah ) dan
HCO3- ( basa konjugasinya ). Buffer tersebut dapat mempertahankan pH
darah sekitar 7,35-7,45 dengan reaksi sebagai berikut
H2CO3 + OH- => HCO3-
+ H2O
HCO3-
+ H+ => H2CO3
Buffer dalam
darah termasuk buffer asam
Derajat keasaman
merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh
lainnya.Satuan derajat keasaman adalah pH . pH 7,0 adalah netral- pH di atas
7,0 adalah basa (alkali)- pH di bawah 7,0 adalah asam. Suatu asam kuat memiliki
pH sangat rendah (hampir 1,0) sedangkan
suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (di atas 14,0).
Darah memiliki
pH antara 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama,
karena perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius
terhadap beberapa organ.
Tubuh
menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal,
sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah
jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa
hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam
darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam
pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan
perubahan pH suatu larutan, Penyangga pH yang paling penting dalam darah
menggunakan bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan
dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam yang masuk
ke dalam aliran darah , maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih
sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah
, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit
bikarbonat.
3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida
adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang
dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru
karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak
mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan
dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbondioksida darah
menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar
karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur
kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-parumampu
mengatur pH darah menit demi menit.
Larutan penyangga adalah suatu larutan
yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion-ion hydrogen ditambahan,
ketika larutan ini diencerkan disebut larutan penyangga. Banyak proses kimia
dan biologi didalam tubuh manusia sangat peka terhadap perubahan pH, sehingga
sangat perlu untuk dijaga kestabilannya. Oleh sebab itu laruatan penyangga
mendapatkan perhatian yang besar dalam ilmu pengetahuan kimia dan biologi.
Secara umum, larutan penyangga
mengandung pasangan asam basa konjugat. Keefektifan suatu larutan penyangga
dalam menahan perubahan pH per satuan asam atau basa kuat yang ditambahkan,
mencapai nilai maksimumnya ketika rasio asam penyangga terhadap garam adalah
satu. Dalam reaksi asam lemah, titik maksimum keefektifan ini dicapai bila asam
tersebut ternetralkan separuhnya.
Proses-proses
kimia yang terjadi dalam tubuh dapat menghasilkan beberapa zat kimia seperti karbondioksida
dan ion hidrogen. Dalam hal ini, keberadaan zat-zat kimia tersebut
dapatmenyebabkan pH darah turun atau naik. Jika pH darah sangat rendah, maka
kondisi pada saat tersebut dikenal dengan asidosis, sedangkan jika pH darah
sangat tinggi, maka kondisi pada saattersebut dikenal dengan alkalosis. Larutan
penyangga yang paling penting untuk mempertahankan keseimbangan asam basa
dalam darah adalah sistem penyangga asam karbonat bikarbonat. Ketika
masuk zat asam dalam tubuh maka yang bertugas menetralisir adalah asam
lemah (asam karbonat). Jika masuk zat basa, yang bertugas menetralisir
adalah garamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar